Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 12:13:53【Tempat Makan】426 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(1827)
Artikel Terkait
- SPPG Tambak Boyo OKU Timur mulai beroperasi layani 3.185 siswa
- NasDem serahkan bantuan pada lansia dan anak di panti sosial Jaktim
- Realisasi investasi triwulan III di Sumut capai Rp42,36 triliun
- Pemkab Bantul minta pedagang bakso cantumkan label halal
- Terumbu karang Laut Merah tunjukkan kekebalan terhadap pemutihan
- Pastikan keamanan produk, DKPP Batam perketat pengawasan obat hewan
- BBPOM Makassar beberkan hasil penggeledahan toko kosmetik di Sidrap
- Makanan yang mampu mencegah kram otot saat olahraga
- BPOM lakukan evaluasi cegah komoditas terpapar radioaktif dikonsumsi
- Bukan sekadar pesta kostum, ini sisi positif Halloween yang jarang diketahui
Resep Populer
Rekomendasi

Pesawat Smart Air tergelincir di Papua Pegunungan

560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi

Wakapolda Sumut: Dapur SPPG Polres Tapanuli Utara layani 1.762 siswa

Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG

Kemarin, arahan Prabowo soal LPDP hingga mikroplastik dalam hujan

Kaya antioksidan, ini 8 manfaat black garlic bagi kesehatan tubuh

Pemkab Kediri berikan SLHS ke SPPG

Tokoh muda inspiratif Indonesia di Hari Sumpah Pemuda 2025